resensi novel milea suara dari dilan

PidiBaiq semakin dikenal para pecinta karya sastra khususnya bergenre humor melalui karyanya: berjudul Dilan: , Dilan Bagian Kedua: dan .[1] Selain ketiga karya di atas, Pidi Baiq juga memiliki karya-karya novel yang lain seperti: Drunken Monster: Kumpulan Kisah Tidak Teladan terbit tahun 2008. Drunken Molen: Kumpulnya Kisah Tidak Teladan Pidi Baiq dalam Milea: Suara dari Dilan, hal. 21) Selain Milea dan keluarga Dilan, novel Milea: Suara dari Dilan juga menceritakan bagaimana awal mula Dilan bergabung di Geng Motor bersama Burhan dan bagaimana Dilan bisa berteman dengan Anhar. "Dan orang yang memanggilku itu kelak aku kenal sebagai Anhar yang suka bawa belati kemana-mana ResensiNovel "Milea: Suara dari Dilan" 1. Judul novel : MILEA suara dari DILAN 2. Nama Penulis : Pidi BaiQ Resensinovel milea (suara dari dilan) a. Source: gambaridco.blogspot.com. Seperti judulnya, novel ini bercerita dari sudut pandang dilan. Suara dari dilan yang tayang serentak di bioskop pada tanggal 13 februari 2020. Dia adalah dilanku tahun 1990 menceritakan tentang kisah cinta milea. Nah, pada resensi ini, saya akan membahas film milea BacaNovel : Milea, Suara dari Dilan - Pidi Baiq. Aku tidak jadi nelepon si Komar, tapi sudah membaca dua buku yang ditulis oleh Pidi Baiq, judulnya "Dilan, Dia Adalah Dilanku Tahun 1990" dan "Dilan, Dia adalah Dilanku Tahun 1991". Kebetulan kedua buku itu bercerita tentang kisah asmaraku dengan Lia (Milea Adnan Hussain) pada waktu Wo Kann Ich Ältere Frauen Kennenlernen. UNTUK LIA Jeruk sudah dikupas, tetapi belum kumakan, karena aku menunggu Lia. Segelas lemon tea, untuk berdua, Aku menunggu kapankah Lia tiba. Dan kaus kaki, masih baru, jangan sampai Lia merasa kedingainan. Jangan kuatir, jaketnya adalah aku sendiri, untuk Lia Dilan,1991 Kali ini saya akan me-review novel karya Pidi Baiq judulnya MILEA "Suara dari Dilan". Ini merupakan novel yang menceritakan kisah yang sama dalam novel sebelumnya DILAN "Dia Dilanku tahun 1990" dan novel lanjutannya DILAN2 "Dia Dilanku tahun 1991" , namun dalam sudut pandang yang berbeda. Kalau di dua novel sebelumnya, penulis menceritakan kisahnya dalan sudut pandang tokoh perempuannya yaitu Milea, namun pada novel ini penulis menuliskannya dalam sudut pandang Dilan. Bagi yang belum mengetahui cerita di dua novel sebelumnya bisa dibaca reviewnya disini. Di dalam novel ini kita diajak untuk memahami kondisi dan perasaan yang dirasakan oleh seorang Dilan. Bisa dibilang dalam novel ini si Dilan yang menceritakan seorang Milea dalam pandangannya dan mengklarifikasi apa yang telah ia lakukan pada cerita sebelumnya yang sudah dicertakan oleh Milea. Pembaca sangat disarankan membaca dua novel sebelumnya jika ingin membaca novel ini, karena penulis tidak terlalu banyak menceritakan ulang apa yang sudah diceritakan di dua novel sebelumnya. Secara garis besar, penulis masih menceritakan keromantisan hubungan Dilan dan Milea saat mereka pacaran, sangat romantis dan terkadang membuat para pembacanya terbawa perasaan, ditambah lagi dengan gurauan Dilan yang suka nyeleneh namun cukup menghibur. namun dalam sisi yang berbeda. Dan disini saya akan menceritakan apa saja yang Dilan ceritakan dalam novel ini. Saat Dilan memberikan memberiakan hadiah TTS yang sudah diisi semua, disini Dilan menjelaskan alasannya memberikan hadiah tersebut. Dan juga hadiah lainnya yang diberikan lewat tukang sayur, tukang koran, dan lainnya yang sangat unik. Dilan juga memberikan pandangan berbeda tentang Geng motornya yang dianggap Milea sebagai sesuatu yang buruk dan memintanya untuk menjahuinya. Dilan memberikan jawaban mengapa dia masih mempertahankan pergaulannya dengan Geng Motor tersebut. Lalu, dalam novel ini juga Dilan menggambarkan bagaimana sosok kedua orang tuanya dan kedekatan Dilan pada keluarganya khususnya Bundanya. Dan yang sangat ditunggu adalah saat-saat hubungan mereka mulai tidak baik ketika kematian teman satu geng motonya, Akew, yang membuat Milea Khawatir jika Dilan akan bernasib sama seperti temannya kalau ia masih bergabung dengan Gengnya tersebut. Disini Dilan menceritakan bagaimana perasaannya ketika itu, saat Milea mulai seperti memberikan pelajaran untuknya dengan cara mengacuhkannya, lalu bundanya yang juga ikut memarahinya di tambah lagi ayahnya yang juga memberi hukuman kepada Dilan dengan menyuruhnya tinggal di rumah temannya selama beberapa hari. Disitulah Dilan merasa seperti tak ada lagi orang yang bisa menumpahkan segala unek-uneknya. Disinilah Dilan diuji dari segala arah. Dan akhirnya hubungan Dilan dan Milea pun tak dapat bertahan. Disini pastinya pembaca sanag menyayangkan hal tersebut terjadi. Dan yang paling seru, Dilan menceritakan bertapa sulitnya melupakan Milea, bertapa ia sangat rindu kepadanya, bagaimana perasaan Dilan yang berusaha kuat dan tetap mempertahankan harga dirinya. Rasa rindu yang tak dapat terbendung hingga beberapa lamanya. Sebagai penambah keseruan cerita, Dilan juga merasakan kesedihannya saat di tinggal Ayahnya. Ia mengambarkan perasaanya saat itu. Lalu ditambah lagi perjalanannya dalam mencari perguruan tinggi di jogja yang diwarnai perasaan rindu kepada Lia dalam rindu Lia. Dilan juga menceritakan bagaimana perasaanya saat bertemu tanpa sengaja dengan Milea ketika ia magang di sebuah perusahaan di Jakarta. Rasa rindu tersebut sempat muncul namun, sayangnya Milea sudah dimiliki orang lain, disini saya yakin pembaca masih berharap mereka kembali. Sampai akhirnya, Dilan bertemu dengan Lia saat melayat guru SMAnya. Saat itulah rasa rindu akan kenangan besama Lia muncul kembali. Dan mereka pun saling mengobrol dan bercerita, hingga mereka menyadari bahwa ada kesalahpahaman diantara mereka. Para pembaca mungkin akan terbawa emosinya saat membaca cerita ini, dan menyayangkan mengapa hal ini besa terjadi. Kalau saja tidak ada kesalahpahaman diantara mereka saat itu, mungkin cerita romantis mereka bakal berlanjut, namun takdir menentukan yang lain. Kerinduan berlanjut saat Dilan menguatkan diri untuk menelepon Lia. Mereka saling meluapkan kerinduannya ditambah lagi lelucon Dilan yang menghangatkan suasana. Pembaca pasti sedih membacanya, ada rasa menyesal, menyayangkan, tak menduga, "ah kenapa harus gini", "ah kenapa harus gitu".sedih deh bacanya. Seperti mereka masih ada "rasa" namun kenyataan tak sejalan karena mereka sudah "terlanjur" memiliki yang Aku rindu. Dilan, kamu dimana, Dilan? Sini!!! Milea Adnan Husein, 1991 kali ini saya akan berbagi, kemarin di sekolah saya ada lomba perpustakaan dan itu saya mendapatkan tugas meresensi sebuah novel, kebetulaan novel yang saya resensi adalah salah satu karya pidi baiq, ya.. milea suara dari dilan semoga bermanfaaat!! RESENSI NOVEL Identitas buku Judul Buku Milea Suara Dari Dilan Penulis Pidi Baiq Penerbit Pastel Book Grup Mizan Genre Fiksi Jumlah Halaman 357 Halaman Tahun Terbit 2016 Cetakan Ke-2 Isbn 978-602-0851-56-3 Alur Campuran Sudut pandang Dilan, Orang pertama pelaku utama Latar Rumah Dilan, Rumah Milea, Jalan Buah Batu, Sma Garuda, Warung Bi Eem, Rumah Bruhan, Warung Kang Ewok Dll Tokoh Dilan, Milea, Ayah, Bunda, Disa, Ibu Milea, Ayah Milea, Anhar, Kang Ewok, Bi Eem, Burhan, Akew, Piyan, Teman-teman Milea, Teman-teman Dilan. Amanat Sebainya dalam sebuah hubungan harus ada sebuah rasa menghargai satu sama lain entah dengan hobi dan kebiasaannya, sebagai seorang kekasih atau pacar memang seharusnya saling mengingatkan dalam hal kebaikan dan tidak egois satu sama lain. Namun adakalanya kita harus saling mengerti bahwa tidak semuanya yang kita kehendaki bisa tercapai. Perpisahan Adalah Upacara Menyambut Hari-Hari Penuh Rindu ”Pidi Baiq” Novel dengan judul Milea “ Suara Dari Dilan” ini merupakan novel yang sama dalam novel sebelumnya Dilan”Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 dan Dilan 2 “ Dia Dilanku Tahun 1991” namun dalam sudut pandang yang berbeda. Kalau novel yang sebelumnya Pidi Baiq menjadikan Milea sebagai sudut pandangnya. Namun pada novel Milea ”Suara Dari Dilan” ini yang menjadi sudut pandang adalah Dilan. Bahasa yang digunakan Pidi Baiq dalam buku ini adalah bahasa yang sering digunakan dalam kegiatan sehari-hari sehingga mudah dipahami oleh pembaca dan pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang dapat mudah dipahami oleh pembaca. Pada tanggal 15 Agustus 2015 Pidi Baiq datang kerumah Dilan, untuk membahas usulannya untuk menulis buku “suara dilan’’ yang diambil dari kisah Dilan dan Milea yang sama seperi “Dilan, Dia Adalah Dilanku’’ tetapi menggunakan sudut pandang dari Dilan. Awalnya Dilan tidak mau karena dia benar benar tidak mempunyai waktu untuk duduk dan menulis, tetapi Pidi Baiq berhasil membujuk Dilan untuk mau mewujudkan novel “Milea, Suara Ari Dilan”. Dalam novel ini kita diajak memahami perasaan dari Dilan. Bisa dibilang Dilan yang menceritakan Milea dalam pandangannya dan juga mengklarifikasi apa yang sudah diceritakan Milea dalam novel sebelumnya. Pembaca yang ingin memahami maksdud novel ini, sangat disarankan membaca dahulu dua novel sebelumnya. Karena penulis tidak meceritakan semua kisah dalam dua novel sebelumya. Secara garis besar penulis juga masih menceritakan keromanatisan Dilan dan Milea saat mereka pacraan sangat romantis dan membuat pembaca menjadi ikut membawa perasaan. Ditambah dengan kehumorisan Dilan yang sedikit nyleneh namun cukup menghibur dan membuat pembaca menjadi tersenyum bahkan tertawa. Dikeseluruhan novel ini hanya sedikit penggalan-penggalan cerita yang Dilan ingat kembali. Rangkaian kisah kisah dimana Dilan yang saat itu masih bersama dengan Milea. Terdapat beberapa peristiwa yang diceritakan Dilan dari mulai awal dilan mengenal Milea sampai akhirnya mereka berpacaran di warung Bi Eem dan kemudian banyak terjadi kisah kisah yang cukup beragam, dari mulai sedih senang susah bahagia suka dan duka. Dan disini saya akan menceritakan kembali apa saja yang dilan ceritakan dalam novel ini. Saat Dilan memberikan TTS yangsudah diisi semua sebagai hadiah ulang tahun Milea, dan juga hadiah hadiah kecil yang dititikan kepada penjual koran, tukang sayur, bahkan tetangga Milea. Dilan juga memberikan pandangan berbeda dari Milea tentang geng motornya yang dianggap Milea sebagai sesuatu yang buruk dan meminta dilan berulang kali untuk menjauhi bahkan berhenti dari geng motor tersebut. Disini Dilan memberikan penjelasan dan juga jawaban mengapa Dilan tidak menjahuhi geng motor yang sangat tidak disukai Milea, dalam novel ini juga terdapat gambaran begitu dekatnya Dilan dengan bundanya juga cerita cerita tentang keluarganya. Dan kisah yang di tunggu tunggu adalah perpecahan hubugan Dilan dan Milea dimana dimulai dari kematian Akew sahabat Dilan yang disebabkan oleh geng motor yang membuat Milea sangat khawatir jika Dilan berakhir sama dengan Akew kalau Dilan masih bergabung dengan geng motor tersebut. Disini dilan meceritakan betapa tertekannya dia saat itu, dimulai dari sikap Milea yang mulai memberi pelajaran kepada dilan dengan mengacuhknnya dan bahkan bundanya ikut memaharahi Dilan ditambah ayahnya yang juga memberi hukuman kepada Dilan dengan menyuruh dilan tinggal dirumah temannya selama beberapa hari. Disitulah dilan merasa tidak ada yang peduli lagi dengannya, dia merasa diuji dari segala arah. Dan akhrinya hubungan Dilan dan Milea sudah tidak dapat dipertahankan, saya sebagai pembaca merasa sedikit kecewa dan menyayangkan hal tersebut terjadi. Di dalam novel ini sebenarnya bukan terfokus membahas percintaan Dilan dengan Milea melainkan Dilan yang berusaha bangkit kembali setelah keterpurukannya kibat putus dari Milea dan dilan juga sempat beduka karena ditinggal selamanya oleh ayahnya. Dilan yang ingin menjadi dirinya sendiri tanpa harus diatur Milea. Namun, setelah Dilan sudah tidak bersama Milea dia menjadi dilan egois terhadap Milea, menjadi besikap dingin setelah mengetahui Milea yang sudah memiliki pacar. Dilan hanya berusaha agar dirinya tidak menganggu kehidupan milea lagi. Namun dilan tidak memungkiri bahwa dirinya sangat merindukan Milea, sampai akhirnya dilan bertemu dengan Milea saat melayat guru smanya, saat itulan rindu yang dipendam dilan terhadap milea muncul kembali. Mereka mengobrol dan bercerita dan kairnya tersadar ada kesaalah pahaman antara mereka berdua. Kerinduannya berlanjut saat dilan menguatkan diri untuk menelpon Milea, mereka saling menguapkan ridnuya masing masing ditambah dilan yang tetep dengan lelucon dilan yang menghangatkan suasana. Mereka mengobrol banyak mulai dari pasangan masing masing dan kehidupannya sekarang. Mereka saling menguatkan dan saling menikhlaskan. Akhir dari cerita ini, dilan berkata “ aku tau bukan itu yang kita harapkan, tapi itu adalah kenyataan. Ini bukan hal baik untuk merasalan sebuah perpisahan, tapi bagaimana caranya kita akan tetap baik baik saja setelah itu. Menerimanya dengan ikhlas akan menjadi lebih penting daripada semuanya “ Di akhir novel tersebut dilan juga berkata “Terterimakasih Lia Dulu Kau Pernah Mau” tugassma tugassekolah tugas anaksekolahan sma madrasahaliyah “Perpisahan adalah upacara menyambut hari-hari penuh rindu” Judul Buku Milea, Suara dari Dilan Penulis Pidi Baiq Penerbit Pastel Books Tahun Terbit 2016 Cetakan ke-II, Dzulhijjah 1437 H / September 2016 Didistribusikan Oleh Mizan Media Utama MMU Tebal 360 Halaman ISBN 978 – 602 – 0851 – 56 – 3 Apakah kalian tahu novel karya Pidi Baiq yang berjudul “Dilan, dia adalah Dilanku tahun 1990” dan “Dilan, dia adalah Dilanku tahun 1991”?. Kedua novel tersebut merupakan kisah nyata yang telah dialami oleh Milea dengan Dilan, yang menceritakan tentang kisah asmara mereka pada waktu masih duduk di bangku SMA pada tahun sembilan puluhan di Bandung, yang kemudian ditulis oleh Pidi Baid dan dijadikan sebuah novel. Novel “Milea, Suara dari Dilan” ini merupakan seri ketiga dari kedua novel “Dilan, dia adalah Dilanku tahun 1990” dan “Dilan, dia adalah Dilanku tahun 1991”. Novel ini juga menceritakan kisah yang sama pada kedua novel sebelumnya, namun dari sudut pandang yang bebeda. Tentu saja berbeda, karena novel ini diceritakan dari sudut Pandang Dilan, sedangkan novel yang sebelumnya diceritakan dari sudut pandang Milea. Sinopsis Novel ini menceritakan pengenalan singkat Dilan waktu dia masih kecil. Kira-kira waktu masih berumur 5 tahun, pernah ingin jadi macan walaupun itu tidak mungkin. Dia pernah menamai sepedanya dengan nama “mobil derek”. Dia juga pernah sholat pakai mukena. Dilan selalu berpikir bahwa dia mempunyai masa kecil yang benar-benar bahagia. Setelah SMA, Dilan ke sekolah tidak lagi naik sepeda melainkan naik motor. Pulangnya nongkrong di warung Kang Ewok. Di sana, dia biasa berkumpul dengan teman-temannya yang bernama Akew, Bowo, Anhar, Burhan, Ivan, dan lain-lain. Dilan juga sering nongkrong di warung Bi Eem bersama teman-temannya. Di warung Bi Eem itulah Dilan mendengar nama Milea, seorang gadis cantik yang berasal dari Jakarta. Dilan menyukai Milea, teman-temannya juga mendukungnya. Ketika Dilan ingin melakukan pendekatan dengan Milea, Dilan minta do’a pada bundanya agar lancar. Setelah banyak yang sudah Dilan lakukan dalam rangka mendekati Milea, waktu akhirnya datang. Tanggal 22 Desember tahun 1990, di Bandung, tepatnya di warung bi Eem, Dilan resmi berpacaran dengan Milea Adnan Hussain, dinyatakan secara lisan dan tulisan, yang lengkap dibubuhi tanda tangan oleh kedua belah pihak di atas materai. Masing-masing merasa dimaui, merasa sangat diterima dan membiarkan diri dikuasai oleh harapan untuk mencapai kesempurnaan di dalam berpacaran. Kesehariannya berpacaran dengan Milea sangat romantis. Dilan membuat begitu banyak puisi yang indah untuk Milea. Kelakuan Dilan yang konyol selalu membuat Milea tertawa dan juga merasa senang. Sampai suatu ketika Dilan putus dengan Milea. Itu semua terjadi karena sebuah kesalah pahaman antara Dilan dengan Milea, yang disebabkan oleh kematian temannya yang bernama Akew. Milea mengira bahwa kematian Akew disebabkan oleh perselisihan antara geng motor. Milea marah kepada Dilan, karena Dilan juga merupakan anggota geng motor. Milea khawatir kalau Dilan juga akan mengalami hal yang sama seperti Akew. Milea menyuruh Dilan agar keluar dari geng motor, namun Dilan tetap saja tidak menghiraukannya. Milea marah kepada Dilan sampai tidak mau diajak bicara. Itulah yang telah menyebabkan Dilan putus dengan Milea. Setelah putus dengan Milea, Dilan merasa kesepian, dan benar-benar rindu pada Milea. Setelah lulus SMA, Dilan melanjutkan kuliahnya di salah satu Perguruan Tinggi Negri di Bandung. Sebulan setelah Bu Rini wafat, Dilan bertemu lagi dengan Milea di acara reuni SMA, dia datang dengan Mas Herdi. Dilan merasa senang bisa berkumpul lagi dengan teman-teman semasa SMA, karena sudah lama tidak bertemu. Lanjutannya dibaca sendiri yah… 😉 Ini adalah salah satu puisi yang dibuat Dilan untuk Milea. SAYA DAN DIA Kalau saya adalah ini, yang membuat senyummu Maka dia adalah orang lain yang membuat air matamu Jangan marah kepadamu yang sudah membuat lingkungan jadi indah, tentram, dan damai Siapkan Sekarang, kamu ingin siapa yang datang menghiburmu ? Kepala Sekolah membawa risoles dari kantin ? Menteri Pendidikan membawa kunci jawaban ? Malaikat membawa buah-buahan dari surga ? Pengusaha Muda membawa yang harum pewangi ? Ahli nujum? Tukang pijit? Tentara? Penari? Atau saya saja yang datang membawa kata-kata pilihan Saya akan senang mengatakannya dan kamu senang Jangan nangis, nanti kamu sakit kepala Ada yang perlu saya bantu ? Novel ini sangat cocok bagi para pembaca yang menyukai novel ber-genre romance dan komedi. Tingkah Dilan yang sangat konyol dan apa adanya akan membuat para pembaca menjadi lebih terhibur. Kisah asmaranya begitu sederhana, namun sangat romantis. Karena Dilan selalu tahu bagaimana cara memperlakukan wanita. Dilan memberi penggambaran lain dari sebuah penaklukan cinta dan juga bagaimana indahnya cinta sederhana anak zaman dahulu, tidak lebay seperti anak sekarang. Novel ini juga merupakan tambahan cerita dari Dilan yang belum diceritakan oleh Milea pada kedua novel sebelumnya. Intinya, novel ini adalah pelengkap kedua novel sebelumnya yang membuat para pembaca tergantung dan penasaran apa yang dirasakan oleh Dilan. Aku juga ingin cowok seperti Dilan, itupun kalau terwujud. 😊 Kelebihan Buku Cover-nya bagus dan sangat cocok. Bahasa yang digunakan mudah dipahami dan tidak bertele-tele. Terdapat ilustrasi gambar yang membuat novel ini menjadi lebih menarik. Bisa menjadi pelajaran untuk para pembaca bagaimana taktik menguasai wanita. Kelakuan Dilan yang konyol dan apa adanya membuat para pembaca menjadi lebih terhibur. Mengajarkan kita agar tetap tegar ketika putus dengan pacar. Seperti yang Dilan ceritakan pada BAB 12 “Masa-masa jauh dari Lia” halaman 231. Kekurangan Buku Bagi para pembaca yang belum membaca kedua novel sebelumnya pasti akan merasa kurang puas. Karena di novel ini Dilan hanya menceritakan hal-hal yang perlu saja dan tidak mengulang cerita yang sudah diceritakan pada kedua novel sebelumnya. Pada BAB 17 “Ancika Mehrunisa Rabu” halaman 295. Diceritakan bahwa “Zaman dulu batasan masa studi maksimal bisa sampai 14 tahun, jadi mahasiswa akan cukup banyak waktu untuk aktif di keorganisasian”. Padahal sebenarnya 14 semester atau 7 tahun. Novel Milea Suara Dari Dilan adalah bagian seri ketiga dari novel Dilan, Dia Dilanku 1990, dan Dia Dilanku 1991. Resensi novel Milea Suara dari Dilan mempunyai unsur-unsur yang menarik untuk dibaca. Isinya berupa jawaban dari pertanyaan dan keresahan yang ada di benak pembaca setelah membaca novel Dilan pada seri sebelumnya. Identitas Novel Milea Suara Dari Dilan Judul NovelMilea, Suara dari DilanPenulisPidi BaiqPenerbitPastel BooksKategoriRomanTahun Terbit2016 Sinopsis Novel Milea Suara Dari Dilan Novel Milea Suara dari Dilan menceritakan sosok tokoh Milea menurut Dilan. Kisahnya dimulai dari kisah cinta Dilan dan Milea yang harmonis. Hubungan mereka sudah mendapatkan respon positif antarkeluarga. Konflik dalam sinopsis muncul saat adanya kejadian kematian teman Dilan yang bernama Akew, akibat dikeroyok oleh orang tidak dikenal. Hal tersebut memunculkan spekulasi dari tokoh Milea bahwa Akew meninggal akibat ikut bergabung dalam geng motor. Oleh karena itu, Milea menginginkan agar Dilan keluar dari geng motornya karena kekhawatirannya akan kejadian buruk yang sudah menimpa temannya. Tetapi, saat itu Dilan sedang dalam situasi berduka. Bahkan, ia ingin melakukan balas dendam kepada orang yang telah melakukan pengeroyokan kepada temannya, sebagai salah satu bentuk kesetiakawanannya. Baca juga Kelebihan dan Kekurangan Novel Dilan 1990 Dalam kondisi tersebut, Dilan berharap agar Milea dapat mendampinginya. Tetapi, hal tersebut justru membuat Milea memutuskan Dilan secara sepihak saja. Sejak saat itu, Dilan dan Milea mengalami kesalahpahaman yang membuat hubungan mereka menjadi semakin jauh. Pada akhirnya mereka benar-benar menjalani kehidupannya masing-masing, tanpa saling berkomunikasi. Milea mempunyai kekasih sendiri yaitu Mas Hendi, begitu juga Dilan mempunyai kekasih baru bernama Acika. Kelebihan dan Kekurangan Novel Milea Suara Dari Dilan Berikut ini beberapa kelebihan dan kekurangan resensi novel Milea Suara Dari Dilan 1. Kelebihan Novel Milea Suara Dari Dilan Kelebihan novel Milea Suara dari Dilan yaitu adanya puisi romantis yang sangat menarik untuk dibaca dan dipahami maknanya. Cerita novel Milea mempunyai struktur yang sangat jelas. Saat membaca novel ini, pembaca akan mengaitkannya dengan buku novel seri pertama dan kedua. 2. Kekurangan Novel Milea Suara Dari Dilan Kekurangan dalam Novel Milea Suara dari Dilan yaitu ending ceritanya yang membosankan sehingga pembaca merasa kurang puas dari akhir cerita yang dibuat penulis. Analisa Novel Milea Suara Dari Dilan Sebagai salah satu jenis novel remaja, buku fiksi Milea Suara dari Dilan cocok dibaca oleh para remaja untuk diambil nilai positifnya. Tidak hanya diambil hal menarik atas hubungan percintaannya. Tetapi, pahami maknanya bahwa novel Milea Suara dari Dilan mencermikan hubungan antara dua orang yang masih remaja tidak selalu berdasarkan pemikiran yang tepat. Anak remaja biasanya memang masih egois dalam mengambil keputusan. Baca juga Amanat Novel Dilan 1990 Lengkap Unsur Intrinsik Novel Milea Suara Dari Dilan Adapun beberapa unsur intrinsik dalam novel Milea Suara Dari Dilan, di antaranya, yaitu 1. Tema Kisah cinta Milea dan Dilan. 2. Tokoh dan Penokohan Milea Lembut dan Setia kawan, pendendam, dan Baik, penuh kasih sayang. 3. Latar Di pinggir jalan, Rumah Milea, Kampus, Kuburan, dan di Mall. 4. Alur Alur campuran yaitu gabungan dari alur maju dan mundur. 5. Sudut Pandang Sudut pandang yang digunakan dalam cerita yaitu orang ketiga. 6. Amanat Amanat yang disampaikan dalam resensi novel Milea Suara dari Dilan yaitu tidak mengambil keputusan saat sedang kondisi marah dan sedih. Hubungan antar kekasih harus dengan komunikasi yang baik agar tidak terjadi kesalahpahaman. Kesimpulan Resensi Novel Milea Suara Dari Dilan Setelah membaca resensi novel Milea Suara dari Dilan dapat disimpulkan isi ceritanya bagus, unsur-unsurnya lengkap, dan terdapat nilai positif yang dapat diambil oleh pembacanya. Tetapi, novel ini memang hanya direkomendasikan untuk dibaca kategori remaja dan dewaja. Novel Milea Suara Dari Dilan adalah novel yang menceritakan tentang kisah cinta antara Milea dan Dilan. Novel ini ditulis oleh Pidi Baiq dan diterbitkan pada tahun 2018. Novel ini merupakan salah satu novel remaja terbaik yang pernah ada dan telah mendapat banyak penghargaan. Novel ini telah berhasil memikat para pembaca dengan ceritanya yang unik dan menyentuh Milea Suara Dari Dilan menceritakan tentang Milea, seorang gadis SMA yang berasal dari kota Bandung. Dia mengenal Dilan, seorang cowok ganteng yang bertingkah aneh. Meski awalnya mereka berbeda, tapi lama-kelamaan Milea jatuh cinta pada Dilan. Namun, perjalanan cinta mereka tidak mudah. Banyak halangan dan rintangan yang harus mereka ini menyoroti berbagai hal yang dialami remaja berusia 16 tahun. Seperti perasaan cinta, persahabatan, eksplorasi tentang diri sendiri, dan konflik antara Milea dan orang tuanya. Hal tersebut menjadikan novel ini sangat menarik untuk dibaca. Novel ini juga berisi banyak pelajaran dan nilai positif, seperti menghargai orang lain, menjaga persahabatan, dan berani menghadapi dan alur dalam novel Milea Suara Dari Dilan sangat menarik. Di novel ini, Pidi Baiq berhasil menggambarkan perasaan dan pikiran yang dialami oleh Milea dan Dilan. Pidi Baiq juga berhasil menggambarkan kehidupan remaja di Bandung dengan detail. Hal tersebut membuat novel ini menjadi semakin menarik untuk Milea Suara Dari Dilan adalah novel yang sangat menarik dan dapat membuat para pembaca merasakan emosi. Ceritanya yang unik dan menyentuh hati, serta berbagai pelajaran positif yang dapat dipetik darinya, menjadikan novel ini layak untuk Milea Suara Dari Dilan adalah novel yang unik dan menyentuh hati. Ceritanya yang menarik dan berbagai pelajaran positif yang dapat dipetik darinya, membuat novel ini layak untuk dibaca. Novel ini dapat membantu para pembaca untuk lebih mengenal dan memahami perasaan dan pikiran remaja di usia 16 tahun. Jadi, jika Anda sedang mencari novel remaja yang menarik, maka novel Milea Suara Dari Dilan adalah pilihan yang tepat.

resensi novel milea suara dari dilan