pusaka syekh magelung sakti
SyekhMagelung Sakti alias Syarif Syam alias Pangeran Soka alias Pangeran Karangkendal. Konon Syekh Magelung Sakti berasal dari negeri Syam (Syria), hingga kemudian dikenal sebagai Syarif Syam. Perdikan candi, tanah pusaka, daerah dewa, biara dan dukuh. Yang berSerat Kekancingan dipertahankan, yang tidak, segera diperintahkan.
KotaCirebon kaya akan objek-objek wisatanya, sebut saja dari , Situs Pasanggrahan Balong Biru Balong Keramat Tuk, Makam keramat Megu, Situs Lawang Gede, Makam Nyi Mas Gandasari, Makam Syekh Magelung Sakti, Makam Talun, Makam Buyut Trusmi, Makam P. Jakatawa dan Syeh Bentong dan tak ketinggalan Museum Gedung Pusaka Keraton Kanoman dan Museum
JonathanPutra : Syekh Magelung Sakti. 3. Nadia Tasya : Resi Purba Sahyang. 4. P. Melissa : Narator. 5. Vincent : Raja Mesir dan Sunan Gunung Jati "Syekh Magelung Sakti" Narator
Selainnama Syekh Magelung Sakti dan Pangeran Soka dia pun mempunyai begitu banyak nama alias yang diantaranya yaitu Pangeran Karangkendal. Nama Pangeran Karangkendal sendiri ia sanggup alasannya ketika sekitar kurun XV ketika dia ditugaskan untuk berbagi agama Islam di wilayah Utara, ia tinggal di Desa Karangkendal, Kapetakan (± 19 km sebelah
LegendaKewalian Syekh Magelung Sakti Syeikh Siti Jenar Merajut sebuah ilmu dan menjadikannya sehelai kain yang didalamnya penuh akan keindahan corak dan warna, inilah yang diidamkan seluruh ahli sufi. rajutan demi rajutan tentang segala pemahaman ilmu, penghayatan dan keluasan tentang segala kebesaran Allah SWT, perjalanan dan pengorbanan yang
Wo Kann Ich Ältere Frauen Kennenlernen. Cirebon - Kota dan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, memiliki sejumlah situs keramat. Ada yang berupa sumur, tanah, benda pusaka dan lainnya. Beberapa di antaranya diyakini bisa membantu menyembuhkan mengunjungi sejumlah tempat keramat yang diyakini bisa menyembuhkan penyakit. Terlepas dari sekadar mitos atau fakta, situs keramat ini selalu ramai dikunjungi Tanah Keramat Desa Lemahtamba Desa Lemahtamba, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Sejarah Desa Lemahtamba menjadi bagian syiar Islam di Kabupaten Cirebon, yang dilakukan Pangeran Cakrabuana atau Mbah Kuwu Cirebon, putra dari Prabu lemah memiliki arti tanah. Sedangkan kata tamba bermakna mengobati. Tanah di Desa Lemahtamba, tepatnya di situs keramat Pangeran Surya Negara diyakini bisa menyembuhkan penyakit. Kondisinya tertutup. Pengunjung atau masyarakat yang ingin mengambil tanah di sumur itu harus didampingi juru sumur, ada juga Balong Buyut Ribut, yang airnya juga dipercaya memiliki khasiat dapat menyembuhkan penyakit. Kepala Desa Lemahtamba Kusnan Agutian mengatakan situs keramat itu sudah ada sejak dulu. "Lemah itu kalau dalam bahasa Indonesia tanah, sedangkan tamba artinya obat. Jadi, Lemah Tamba ini tanah yang bisa mengobati. Dulunya memiliki nama Padepokan Ci Kujang pada zaman dulu, sekitar tahun 1443 masehi," kata Kusnan saat berbincang dengan detikJabar beberapa waktu menceritakan, situs keramat Pangeran Surya Negara muncul setelah peristiwa ditancapkan pusaka kujang milik Prabu Siliwangi. Tanah yang terkena pusaka itu mengeluarkan air. Hingga kini, tanah dan air itu diyakini bisa menyembuhkan itu berada di wilayah Padepokan Ci Kujang, tempat pengobatan yang dikelola Syekh Magelung Sakti, murid dari Mbah Kuwu Cirebon."Ceritanya Syekh Magelung Sakti terkena sabetan selendang milik Nyi Mas Ganda Sari saat menonton sayembara. Kemudian mengalami kelumpuhan. Ternyata kelumpuhan itu sembuh saat dibawa ke padepokan Ci Kujang," kata Kusnan yang juga menjabat sebagai juru sebelumnya Desa Lemahtamba bernama Cikujang. Karena banyaknya masyarakat yang datang ke tanah keramat itu, kemudian lambat laun berubah nama menjadi Lemahtamba."Secara medis tanah dan air di Lemah Tamba ini tidak mengandung apa-apa. Karena beratus-ratus tahun didoakan dan dibacakan ayat-ayat Al-Quran, kami memercayai dan besar kemungkinan kualitas air di sini menjadi lebih baik daripada air lainnya. Sehingga bisa dijadikan obat," kata Kusnan."Sampai sekarang Lemahtamba menjadi tempat ziarah dan pengobatan. Tentunya melalui izin Allah, utamanya keyakinan diri kita sendiri. Kalau yakin, semuanya bisa sembuh," kata Kusnan pemakaman Nyi Ratu Mas Gandasari. Foto Sudirman Wamad/detikJabar2. Kompleks Pemakaman Nyi Ratu Mas GandasariKompeks pemakaman Nyi Ratu Mas Gandasari berlokasi di Desa Panguragan, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Kompleks pemakaman ini dulunya dijadikan sebagai Padepokan Mangkuragan. Padepokan yang dipimpin Nyi Ratu Mas tersebut meninggalkan sejumlah situs bersejarah, seperti lumbung padi, sumur dan lainnya. Nah, sumur-sumur yang berada di kompleks tersebut diyakini bisa menyembuhkan penyakit. Sumur yang diyakini bisa menyembuhkan penyakit yakni Sumur Dalem dan Sumur Kejayaan."Sumur-sumur itu memiliki khasiat masing-masing, intinya untuk pengobatan. Tapi, utamanya kita harus yakin dengan Allah, air sumur hanya medianya," kata penjaga kompleks Nyi Ratu Mas Gandasari, Wanda saat berbincang dengan menceritakan sosok Nyi Ratu Mas Gandasari. Perempuan asal Aceh. Pada abad ke-14 Nyi Ratu Mas Gandasari diadopsi Mbah Kuwu Cirebon, saat itu usia Nyi Ratu Mas Gandasari masih anak-anak."Nyi Ratu mengikuti jejak Mbah Kuwu Sangkan menyebarkan agam Islam," kata Rayu berparas cantik. Banyak yang jatuh hati kepadanya. Singkat cerita, menurut Wanda, Nyi Ratu sempat membuat sayembara di Padepokan Mangkuragan."Yang berhasil menang dalam sayembara itu akan menjadi suami Nyi Ratu. Singkatnya, yang menang dalam sayembara itu Syekh Magelung Sakti. Padahal, Syekh Magelung itu awalnya hanya menonton, ingin mencari Mbah Kuwu Cirebon," kata Wanda, Nyi Ratu memiliki selendang sakti bernama Juwana. Selendang tersebut digunakan Nyi Ratu saat melawan musuhnya. "Katanya bisa melumpuhkan lawannya. Selendangnya sakti sekali, waktu sayembara juga menggunakan selendang," kata Ketandan. Foto Sudirman Wamad/detikJabar3. Sumur Keramat KetandanSelain Desa Lemahtamba, ada juga sumur keramat yang berlokasi di sekitar Alun-alun Keraton Kasepuhan Cirebon, Kota Cirebon, Jawa Barat, diyakini bisa menyembuhkan penyakit. Situs ini bernama Sumur Ketandan lokasinya berada persis di bawah pohon beringin tua. Selain menyembuhkan penyakit, khasiat air sumur ini diyakini bisa menghalau sihir kunci Sumur Ketandan Raden Syarifudin mengatakan, situs keramat ini merupakan peninggalan dari Pangeran Cakrabuana atau Mbah Kuwu Cirebon. Sumur Katandan selalu ramai dikunjungi peziarah."Banyak yang ziarah ke sini. Ada yang mandi atau membawa pulang airnya. Ikhtiarnya itu bisa menyembuhkan penyakit, ada juga yang berikhtiar untuk menghilangkan santet. Ya, alhamdulillah sembuh," kata Syarifudin beberapa waktu mengatakan air hanya sebatas sebagai media pengobatan. Utamanya, lanjut Syarifudin, peziarah tetap berdoa pada Allah."Jangan sampai berlebihan. Jangan mintanya ke situsnya, tapi minta lah doa kepada Allah," kata Pangeran Cakrabuana merupakan salah seorang nelayan yang pandai membuat terasi. Beranjak dari kisah tersebut, lanjut dia, tak sedikit nelayan yang memandikan perahunya menggunakan air sumur tersebut."Intinya air sumur ini medianya. Karena yang namanya situs itu syariat, ziarah itu ikhtiarnya. Kepentingannya ya masing-masing. Tapi, doa tetap kepada sang pencipta," menambahkan Sumur Ketandan memiliki makna sebagaia tanda. "Ketandan itu artinya tanda. Dulu itu, tempatnya orang tua itu ada cirinya ada sumurnya. Jadi ini tanda lokasi tempat leluhur dulu," kata Syarifudin. Simak Video "Dinkes Tasik Telusuri Pasien Diduga Meninggal Gegara Ditolak Puskesmas" [GambasVideo 20detik] sud/orb
News Saturday, 14 Jan 2023, 0521 WIB Komplek Makam Magelung SaktiDok. LaduniNYANTRI-Merencanakan ziarah ke makam para waliyullah di hari weekend adalah waktu yang tepat. Bagi pegawai kantoran mungkin hanya Sabtu dan Minggi baru bisa melaksanakan perlu juga diperhitungkan jarak tempuh dan akan memakan waktu berapa hari untuk berziarah yang sekiranya tak mengganggu kepada pekerjaan di hari Seninnya. Kecuali Anda sengaja izin atau mengambil cuti. Scroll untuk membaca Scroll untuk membaca Strategi yang mungkin dapat dilakukan adalah berziarah ke makam waliyullah jaraknya terjangkau. Nah bagi Anda yang tinggal di Jabodetabek tapi ingin berziarah agak jauh sedikit dan tidak mengganggu pekerjaan, Cirebon dan sekitarnya bisa menjadi tujuan destinasi ziarah Anda. Berikut 3 tempat ziarah rekomended dekat JabodetabekMakam Sunan Gunung JatiTak sah rasanya jika berziarah ke Cirebon tidak bertawassul ke salah satu makam Walisongo ini. Alamatnya di Jalam Alun-Alun Ciledug, Astana, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Jawa namanya yang masyhur dalam sejarah penyebaran Islam di Indonesia, Sunan Gunung Jati yang memiliki nama asli Syarif Hidayatullah maka banyak pecinta ziarah mengunjungi tempat ini. Tak hanya dari warga Jawa Barat tetapi juga dari berbagai daerah di Indonesia. Bagi warga Jabodetabek akses saat ini lebih mudah dan singkat dengan adanya tol sehingga tak akan mengganggu hari kerja Syekh Magelung SaktiMakam ini bisa menjadi tujuan ziarah lainnya jika di Cirebon. Tempat ini juga ramai dikunjungi pada peziarah setiap harinya. Dalam sejarah berdasarkan catatan berbagai sumber disebutkan bahwa Syekh Magelung juga dikenal dengan panggilan Pangeran Soka Putra dari Syam. Maksud kedatangannya ke Cirebon awalnya untuk mencari orang yang bisa memotong rambut panjangnya. Ki Kuwu adalah orang yang bisa berjalannya waktu, ia akhirnya mendirikan pesantren di sebuah pedukuhan yang sekarang dikenal dengan Desa Karang Kendal. Ia pun menjadi salah satu ulama yang disegani di ini berlokasi di Desa Karangkendal, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Juga Syekh Quro KarawangAnda juga bisa berziarah ke Karawang. Di sana ada makam ulama penyebar agama Islam. Dia adalah Syekh Quro. Alamatnya di Desa Pulokalapa, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang, Jawa Quro menginjakkan kakinya pertama kali di Nusantara di Cirebon 1409 M. Saat di Cirebon warga antusias mempelajari agama Islam darinya. Namun aktifitasnya tidak disukai oleh Prabu Anggalarang karena waktu pemerintahan dikuasai Hindu. Syekh Quro pun tempat Syekh Quro kemudian mendirikan pondok untuk menjadi pusat ajaran Islam. Syekh Quro meninggal di kawan Lemahabang. Menurut beberapa sumber makamnya baru ditemukan pada 1859 oleh Raden Somaredja dan Syekh Tolha atas perintah Kesultanan Cirebon untuk mencari makan Syekh Quro. Ziarah Ziarah Cirebon Ziarah Karawang Wisata religi Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini Jurnalis dan pernah nyantri
pusaka syekh magelung sakti