sambungan besi kolom dan balok
Diposkanpada April 1, 2012. Contoh Desain Konstruksi Baja Atap Limas / Kerucut dengan menggunakan WF ( Wide Flange ) yang telah kami kerjakan di Masjid Al-Munawaroh Palembang. Dan diatasnya ada kubah masjid dengan diameter 5 meter. * Denah Kuda-kuda WF / Spandek / Rafter dengan ukuran 14 x 14 meter persegi *. [] Diposkan dalam Konstruksi WF
Besidisetting di posisi masing-masing kolom dengan menyambung tulangan stek yang terdapat pada ring balok. Pastikan semua pembesian berada di dalam garis sipatan dan memiliki selimut beton, sesuai spesifikasi struktur, serta sudah terpasang "beton decking" yang memadai.
Wo Kann Ich Ältere Frauen Kennenlernen. 0% found this document useful 0 votes155 views9 pagesDescriptionkonstruksi bangunan gedungOriginal Titlesambungan kolom balokCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes155 views9 pagesSambungan Kolom BalokOriginal Titlesambungan kolom balokJump to Page You are on page 1of 9 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 8 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Fungsi Kolom dan Balok dalam Konstruksi Bangunan Beton 03 May 2022 Business, Finance Fungsi Kolom dan Balok dalam Konstruksi Bangunan Beton. Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain seperti beban hidup manusia dan barang–barang, serta beban hembusan angin. Kolom berfungsi sangat penting, agar bangunan tidak mudah roboh. Beban sebuah bangunan dimulai dari atap, beban atap akan meneruskan beban yang diterimanya ke kolom. Seluruh beban yang diterima kolom didistribusikan ke permukaan tanah di menerima beban dan meneruskannya ke pondasi, karena itu pondasinya juga harus kuat, terutama untuk konstruksi rumah bertingkat, harus diperiksa kedalaman tanah kerasnya agar bila tanah ambles atau terjadi gempa tidak mudah roboh. Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan gabungan antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang tahan tarikan, sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan. Gabungan kedua material ini dalam struktur beton memungkinkan kolom atau bagian struktural lain seperti sloof dan balok bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik pada bangunan. Beban sebuah bangunan dimulai dari atap. Beban atap akan meneruskan beban yang diterimanya ke kolom. Seluruh beban yang diterima kolom didistribusikan ke permukaan tanah di bawahnya. Kesimpulannya, sebuah bangunan akan aman dari kerusakan bila besardan jenis pondasinya sesuai dengan perhitungan. Namun, kondisi tanah pun harus benar–benar sudah mampu menerima beban dari pondasi. Kolom menerima beban dan meneruskannya ke pondasi, karena itu pondasinya juga harus kuat, terutama untuk konstruksi rumah bertingkat, harus diperiksa kedalaman tanah kerasnya agar bila tanah ambles atau terjadi gempa tidak mudah roboh. Kesimpulannya, sebuah bangunan akan aman dari kerusakan bila besardan jenis pondasinya sesuai dengan perhitungan. Namun, kondisi tanah pun harus benar–benar sudah mampu menerima beban dari pondasi. Letak kolom dalam konstruksi & Hububgab Dinding Kolom portal harus dibuat terus menerus dan lantai bawah sampai lantai atas, artinya letak kolom–kolom portal tidak boleh digeser pada tiap lantai, karena hal ini akan menghilangkan sifat kekakuan dari struktur rangka portalnya. Jadi harus dihindarkan denah kolom portal yang tidak sama untuk tiap–tiap lapis lantai. Ukuran kolom makin ke atas boleh makin kecil, sesuai dengan beban bangunan yang didukungnya makin ke atas juga makin kecil. Perubahan dimensi kolom harus dilakukan pada lapis lantai, agar pada suatu lajur kolom mempunyai kekakuan yang kolom dibuat berkait dengan sloof tulangan ini memiliki besi utama yang tegak dan besi begel yang kotak–kotak untuk mengikat besi utama. Jarak antar begel/ sengkang berkisar antara 10 hingga 20 cm. Berat atap diterima secara merata oleh ring balok dan beban disalurkan ke pondasi melalui media kolom. Selain menerima limpahan beban dari kolom, pondasi juga menahan berat dinding yang ada diatasnya sehingga secara keseluruhan menahan beban bangunan. Balok portal merangkai kolom–kolom menjadi satu kesatuan. Balok menerima seluruh beban dari plat lantai dan meneruskan ke kolom–kolom pendukung. Hubungan balok dan kolom adalah jepit–jepit, yaitu suatu sistem dukungan yang dapat menahan momen, gaya vertikal dan gaya horisontal. Untuk menambah kekakuan balok, di bagianpangkal pada pertemuan dengan kolom, boleh ditambah tebalnya. Jenis Kolom Konstruksi bangunan Dalam buku struktur beton bertulang Istimawan dipohusodo, 1994 ada tiga jenis kolom beton bertulang yaitu Kolom menggunakan pengikat sengkang lateral. Kolom ini merupakan kolom beton yang ditulangi dengan batang tulangan pokok memanjang, yang pada jarak spasi tertentu diikat dengan pengikat sengkang ke arah lateral. Tulangan ini berfungsi untuk memegang tulangan pokok memanjang agar tetap kokoh pada tempatnya. Kolom menggunakan pengikat spiral. Bentuknya sama dengan yang pertama hanya saja sebagai pengikat tulangan pokok memanjang adalah tulangan spiral yang dililitkan keliling membentuk heliks menerus di sepanjang kolom. Fungsi dari tulangan spiral adalah memberi kemampuan kolom untuk menyerap deformasi cukup besar sebelum runtuh, sehingga mampu mencegah terjadinya kehancuran seluruh struktur sebelum proses redistribusi momen dan tegangan terwujud. Struktur kolom komposit. Merupakan komponen struktur tekan yang diperkuat pada arah memanjang dengan gelagar baja profil atau pipa, dengan atautanpa diberi batang tulangan pokok memanjang. Fungsi Kolom Pada Bangunan Fungsi kolom adalah sebagai penerusbeban seluruh bangunan ke pondasi. Bila diumpamakan, kolom itu seperti rangka tubuh manusia yang memastikan sebuah bangunan berdiri. Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain seperti beban hidup manusia dan barang–barang, serta beban hembusan angin. Kolom berfungsi sangat penting, agar bangunan tidak mudah roboh. Beban sebuah bangunan dimulai dari atap. Beban atap akan meneruskan beban yang diterimanya ke kolom. Seluruh beban yang diterima kolom didistribusikan ke permukaan tanah di bawahnya. Kesimpulannya, sebuah bangunan akan aman dari kerusakan bila besardan jenis pondasinya sesuai dengan perhitungan. Namun, kondisi tanah pun harus benar–benar sudah mampu menerima beban dari pondasi. Kolom menerima beban dan meneruskannya ke pondasi, karena itu pondasinya juga harus kuat, terutama untuk konstruksi rumah bertingkat, harus diperiksa kedalaman tanah kerasnya agar bila tanah ambles atau terjadi gempa tidak mudah roboh. Struktur dalam kolom dibuat dapat dari besi dan beton. Keduanya merupakan gabungan antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang tahan tarikan, sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan. Gabungan kedua material ini dalam struktur beton memungkinkan kolom atau bagian struktural lain seperti sloof dan balok bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik pada bangunan Konsultasikan Ijin Alat Berat dengan Ahlinya SIA Surat Ijin Alat merupakan sejenis Sertifikat kelayakan yang diberikan menyangkut ijin pemakaian Alat Angkut dan Alat Angkut kepada sebuah perusahaan. Sedangkan SIO Surat Ijin Operator merupakan sejenis Sertifkat yang diberikan menyangkut Ijin Perorangan didalam sebuah perusahaan dalam hal kelayakan mengoperasikan Alat Angkat dan Alat Angkut. Sertifikat Alat SIA dan Juga Sertifikasi Operator Alat Angkat dan Alat Angkut diatur dalam Peraturan Pemerintah jo perlu adanya perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja setiap tenaga kerja yang melakukan pembuatan, pemasangan, pemakaian, persyaratan pesawat / Angkat dan pesawat Angkut. Untuk konsultasi gratis tentang SIO, SIA SILO, silakan hubungi konsultan kami Indriyani Christina 0877-7730-6009 Contoh SIO Alat berat yang Perlu Sertifikasi Jasa pengurusan SIO & Sertifikat Lift Jasa pengurusan SIO & Sertifikat Forklif Jasa pengurusan SIO & Sertifikat Excafator Jasa pengurusan SIO & Sertifikat Loader Jasa pengurusan SIO & Sertifikat PH Jasa pengurusan SIO & Sertifikat TC Jasa pengurusan SIO & Sertifikat Climbing Jasa pengurusan SIO & Sertifikat Crane Jasa pengurusan SIO & Sertifikat Mobile Crane Jasa pengurusan SIO juru ikat RIGGER Sio resmi di keluarkan oleh KEMENAKERTRANS RI Fasilitas/yg didapat -Modul k3 dan UU k3 -Sertifikat -Licensi berlaku 5 tahun Harga masing masing penerbitan SIO tergantung kelas dan side job masing masing
Untuk mejamin suatu struktur dapat kuat menahan goyangan gempa dan semua beban yang bekerja padanya, harus dipastikan semua tersambung dan terikat satu sama lain dengan panjang sambungan minimal seperti yang telah disyaratkan. Sesuai Pedoman Teknis Rumah Dan Bangunan Gedung Tahan Gempa yang disusun oleh Direktoral Jendral Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum 1. Sambungan balok dan kolom Tulangan pada ujung balok harus dibengkokkan kebagian dalam kolom, dengan panjang bengkokan minimal 40 kali diameter tulangan utama 2. Pertemuan Antara Kolom dan Ringbalk. Tulangan pada ujung kolom harus dibengkokkan kebagian dalam ringbalk, dengan panjang bengkokan minimal 40 kali diameter tulangan utama 3. Pertemuan Antara Kolom dan Sloof. Tulangan pada ujung kolom harus dibengkokkan kebagian dalam sloof, dengan panjang bengkokan minimal 40 kali diameter tulangan utama 4. Pertemuan Antara Plat Lantai dengan Balok. Tulangan atas plat lantai harus dibengkokkan kebagian dalam balok, dengan panjang bengkokan minimal 40 kali diameter tulangan, sedangkan tulangan bawah plat lantai masuk menerus ke dalam balok dan tidak perlu dibengkokkan 5. Hubungan Balok Anak dan Balok Induk. Tulangan atas balok anak menerus melewati balok induk bagian dalam dan ditekuk kebawah minimal 40 kali diameter tulangannya sebagai panjang penyaluran, sedangkan tulangan bawah balok anak menerus ke dalam balok induk dan ditekuk ke atas hingga 30 kali diameter tulangannya 6. Hubungan Ringbalk Atas dengan Kolom Pinggir Tulangan atas dan bawah ringbalk menerus melewati kolom bagiuan dalam dan ditekuk kebawah hingga 40 kali diameter tulangannya. 7. Hubungan Balok Lantai dengan Kolom Pinggir Tulangan atas dan bawah balok diteruskan ke dalam kolom dan ditekuk ke bawah minimal 40 kali diameter tulangan balok. 8. Hubungan Balok Lantai dengan Kolom Tengah Tulangan atas dan bawah balok diteruskan melewati tengah kolom dan pada bagian pertemuan balok dan kolom, tulangan sengkang kolom harus tetap dipasang menerus kekolom di atas atau di bawahnya 9. Sambungan Tulangan Kolom di Tengah Bentang. Untuk menyambung tulangan kolom di tengah bentang di antara dua lantai maka tulangan yang menerus dari lantai bawah ditekuk ke dalam dan diluruskan kembali ke atas sepanjang 40 kali diameter tulangan kolom, lalu tulangan yang menyambung diletakan di atas tekukan tulangan kolom dari lantai bawah. 10. Pengangkuran Sloof ke Fondasi Menerus Untuk rumah yang menggunakan fondasi menerus batu kali, sloof yang diletakan di atas fondasi harus diangkur ke fondasi dengan jarak angkur 1 meter dan lubang tempat angkur pada fondasi diisi dengan beton. Sumber JAYA, 085106621132 Villa bukit Sengkaling AF/11 Malang
Contoh pemasangan bracing kolom apakah penting?. Jawabnya bisa iya dan juga bisa tidak. Tentu penting bagi teman-teman yang baru berkecimpung dalam bidang konstruksi baja. Yang terlibat langsung pada proses pengerjaan, desain/perencanaan, juga untuk pelaku usaha jasa konstruksi. Yang seluruhnya adalah pemula. Terlepas posisi anda yang mana. Karena sebagai pemula, pastinya anda membutuhkan referensi. Sebelum melaksanakan suatu kegiatan. Termasuk dalam hal merencanakan, mengejakan atau memborong pekerjaan baja. Tetapi dapat kita maklumi juga. Contoh pemasangan bracing kolom tidak begitu penting. Jikalau anda telah memiliki pengalaman yang cukup pada pekerjaan konstruksi baja. Karena berdasarkan pengalaman tersebut, anda dapat memahami proses perencanaan, pengerjaan dan bahkan cara memborong pekerjaan. Nah, jika anda adalah kategori yang kami maksud. Maka abaikan saja artikel ini. Atau bila berkenan, beri kami masukan berdasarkan pengalaman saudara melalui kolom komentar. Ciri-ciri kolom baja yang membutuhkan bracing Semua kolom yang terpasang dengan ketinggian tertentu berpotensi mengalami lendutan defleksi. Semakin tinggi sebuah kolom, maka kemungkinan terjadi lendutan akan semakin besar. Hal tersebut terjadi karena kolom menerima gaya beban. Sehingga agar lendutan tersebut tidak berakibat fatal. Salah satu caranya, anda harus memasang bracing pada kolom. Untu itu anda tentu perlu contoh pemasangan bracing kolom. Yakni sebagai referensi, guna memastikan fungsi bracing benar-benar sesuai harapan/rencana. Menentukan apakah kolom baja perlu menggunakan bracing atau tidak. Harus berdasarkan perhitungan struktur. Namun demikian secara umum kriteria kolom yang memerlukan perkuatan bracing, ciri-cirinya adalah Tinggi kolom baja ≥ 6 meter, Lebar bentangan mencapai 30 meter atau lebih, Dimensi kolom relatif kecil atau bawah standar, Bangunan sebagian terbuka atau bahakan tidak memiliki dinding, Dinding bangunan terbuat dari clading galvalume Memikul beban ekstra, misalnya balok dak mezzanine atau railway untuk hoist crane. Pun salah satu dari 5 ciri-ciri tersebut, telah cukup sebagai pedoman bahwa kolom baja memerlukan bracing. Persoalan jenis bahan atau bentuk bracing adalah sesuai hasil perhitungan kekuatan struktur. Yang pasti hakikat bracing pada kolom ada 2 macam, yaitu vertikal dan horizontal. Contoh 1 Pemasangan bracing vertikal Sebuah konstruksi pabrik dengan tinggi kolom 10 meter. Terdiri dari 1 meter kolom beton dan 9 meter kolom baja. Yang terbuat dari baja profil WF 400x200x8x13. Memerlukan tambahan perkuatan yaitu berupa bracing kres kolom vertikal. Seperti pada gambar berikut. Silahkan anda perhatikan. bahan & alat kerja bracing vertikal Untuk membuat bracing vertikal berdasarkan gambar. Penting terlebih dahulu anda mempersiapkan bahan dan alat kerja fabrikasi, seperti berikut Besi siku 2L 70x70x7 double, Pelat baja tebal t= 8 mm, Baut mur Ø3/4”x1,5” HTB A-325 Alat potong blender Mesin pon punch drill Mesin las Alat K3 pelaksanaan pabrikasi bracing siku Setelah anda mempersiapkan bahan serta alat kerja. Selanjutnya pelaksanaan fabriksi untuk bracing vertikal harus berdasarkan shop drawing. Berikut ini adalah contoh shop drawing bracing siku. Silahkan perhatikan. Kemudian lakukan fabriksi sesuai tahap-tahap berikut Lakukan pemotongan terhadap siku. Dan sesuaikan dengan kebutuhan/ukuran pada shop drawing, Juga laksanakan pemotongan pelat baja, yang berguna untuk buhul dan pelat isi. Pembuatan lubang baut pada material siku serta pelat baja dengan ukuran Ø22 mm, Pelat buhul anda pasang pada kolom baja Sesuai posisi/jarak yang tertera pada shop drawing dengan menggunakan las. Laksanakan pengecatan dasar pada seluruh matarial baja. Serta cat finishing bila ada. Pasangkan pelat isi pada siku yang berukuran sama. Sehingga menjadi pasang-pasangan. Terakhir, periksa kembali seluruh dimensi bahan. Untuk memastikan bahwa pabriksi telah terlaksana sesuai shop drawing. pemasangan bracing siku pada kolom Pemasangan komponen/rangka bracing sangat praktis. Alat inti yang anda butuhkan hanya kunci pengeras. Selain alat tersebut, anda juga membutuhkan perancah serta tambang. Yang berguna tempat berdiri dan menaikkan material siku. Contoh pemasangan bracing kolom dengan material siku, lebih mudah bandingkan dengan material besi WF. Langkah-langkah pemasangan seperti berikut Pasang terlebih dahulu pelat buhul type pada material siku yang lebih panjang. Berdasarkan shop drawing yaitu mm. Dengan menggunakan baut mur. Lalu keraskan memakai kunci pengeras. Kemudian masukkan kedua ujung siku tersebut pada pelat buhul yang sebelumnya telah terpasang pada kolom baja. Dan ikat dengan menggunakan sambungan baut mur baja. Setelah itu, pasang siku yang berukuran lebih pendek. Yaitu pada sisi atas dan bawah pelat baja type Juga dengan menggunakan baut mur yang berdiameter sama. Terakhir, anda pastikan seluruh baut telah terpasang dengan benar dan kencang. Selesai. Contoh 2 Pemasangan bracing horizontal & vertikal Pada gambar berikut adalah contoh pemasangan bracing kolom baja dengan posisi horizontal. Dimensi kolom baja juga WF 400x200x8x13, tetapi setinggi 12 meter. Selain perkuatan bracing horizontal, kolom tersebut juga sekaligus memiliki bracing vertikal. Sehingga 2 macam bracing menjadi satu kesatuan, untuk memberi kekuatan tambahan pada kolom. Silahkan anda perhatikan gambar berikut. struktur pada bracing horizontal Bahan utama untuk bracing horizontal pada kolom terbuat dari 2 macam, yaitu1].WF 200x100x5,5×8 mm, dan 1].WF 300x150x6,5×9 mm. Nah, pada masing-masing balok bracing tentu memiliki komponen tambahan. Yaitu pelat lekat yang berfungsi sebagai wadah sambungan baut dengan kolom baja. Dimensi pelat lekat beserta ukuran baut, untuk masing-masing balok WF telah lengkap dalam artikel, yang membahas tentang komponen struktur baja. Silahkan anda pelajari. Sehingga untuk aplikasi sambungan/join, dapat anda terapkan berdasarkan ketentuan tersebut. pelaksanaan pabrikasi & pemasangan bracing WF Melaksanakan pabrikasi material WF untuk bracing horizontal sangat mudah. Karena alat-alat yang anda butuhkan sama ketika melaksanakan pabrikasi bracing vertikal siku. Demikian juga langka-langkah kerjanya relatif sama. Hanya penting anda pastikan, agar semua ukuran telah sesuai dengan gambar kerja. Beres. Sementara metode pelaksanaan pemasangan yang benar. Yang mana pada gambar antara bracing horizontal dan vertikal saling terhubung. Dan andaikata pemasangan adalah secara manual. Maka jumlah tukang konstruksi baja untuk pekerjaan tersebut minimal 4 orang. Adapun metode kerjanya adalah Pasang terlebih dahulu bracing horizontal bagian bawah 1. Lalu pastikan seluruh baut mur telah terpasang dengan benar. Sehingga bracing WF dan kolom baja telah terikat dengan kuat. Kemudian pasang balok WF yang kedua 2, Pasang bracing vertikal siku, yang berada antara bracing horizontal 1 dan 2. Dan pastikan baut sambungan telah terisi semua, yakni pada pelat buhul yang tersedia pada balok bracing dan kolom baja. Lakukan langkah 2-3 untuk pemasangan bracing horizontal 3 dan bracing vertikal bawahnya. Demikian selanjutnya hingga seluruh bracing selesai terpasang. [Penutup] Agar fungsi bracing maksimal Perkuatan kolom untuk bangunan-bangunan yang bertikat tinggi. Umumnya dengan menerapkan sistem bracing. Yaitu dengan memadukan antara bracing horizontal dan vertikal. Seperti pada contoh yang ke-2. Cara tersebut tergolong paling efektif, sehingga fungsi bracing lebih maksimal. Dimensi material baja pada contoh-contoh bracing tersebut. Pula dapat anda ganti dengan profil baja yang lain. Misalnya besi siku pada bracing vertikal, anda ganti dengan kanal U. Serta profil H-Beam sebagai pengganti profil WF. Semua tergantung jenis material mana yang lebih tepat untuk fungsi tersebut. Bila anda membutuhkan konsultasi, terkait contoh pemasangan bracing kolom. Silahkan kontak kami. Terimakasih.
sambungan besi kolom dan balok